Minggu, 16 November 2008

Nyi Ringgi

Di sebuah hutan terdapat sebuah pondok tua yang ditempati oleh nenek tua yang bernama Nyi Ringgi. Dia hidup di tengah hutan karena dahulu dia diusir dari desa karena dia disangka nenek sihir.
Suatu hari dia mendengar suara sayup-sayup yang terdengar dari hutan seperti suara meminta tolong,"Tolong,tolong!".Lalu nyi ringgi mendatangi asal suara tersebut dan terlihat seorang anak yang terluka dan dua anak lainnya yang sedang berteriak meminta tolong.
Lalu, kedua anak tersebut yang berteriak tiba-tiba kaget dan melarikan diri karena dia menyangka nyi ringgi adalah nenek sihir. Lalu nyi ringgi mendatangi anak yang sedang terluka tersebut. Lalu anak tersebut berkata,"Tolong, jangan kau sihir aku menjadi kodok, aku ingin hidup" kemudian nyi ringgi berkata,"Tidak, aku tidak akan menyihir kau jadi kodok, aku hanya mau mengobati lukamu".
Lalu anak tersebut dibawa oleh nyi ringgi ke gubuknya dan diobati oleh nyi ringgi. Suatu hari datanglah penduduk desa yang sedang marah kepada nyi ringgi. Penduduk desa berkata,"Hei keluar kau nenek sihir ! Jangan bersembunyi terus. Keluar kau dari dalam" Lalu nyi ringgi keluar dan berkata,"Ada apa ini ?" Penduduk desa berkata,"Aku akan membakar rumahmu !"
Lalu nyi ringgi berkata,"Jangan bakar rumahku, aku bukanlah nenek sihir. Aku hanya membuat ramuan tradisional saja" Lalu keluar anak yang diobati oleh nyi ringgi dan berkata,"Jangan bakar rumah nenek ini karena dia telah mengobati aku"
Kemudian penduduk desa sepakat memindahkan nyi ringgi ke desa dan nyi ringgi dijadikan tabib desa yang mengobati seluruh warga desa dan nyi ringgi akhirnya hidup selama-lamanya.

By : Hafizh.F.P/7 B SBI

1 komentar:

Mulyoto mengatakan...

Wah, ceritanya kayaknya seru, nih. Ada nuansa misteriusnya. Bisa dibikin lebih panjang, misalnya diuraikan sisi-sisi misterius si nenek. Bagaimana kehidupannya yang sendiri, lalu disangka sebagai tukang sihir, padahal dia seorang tabib. Hikmahnya, jangan salah sangka pada orang, apalagi main hakim sendiri. Bayangkan kalau rumah si nenek jadi dibakar. Gimana ayo!